Jumat, 01 Februari 2013

Lagu Karya Iwan Fals Untuk Jokowi

Sudah banyak yang tahu siapa itu Iwan Fals,

lewat lagu-lagunya ia mendapat berbagai predikat,

mulai dari LEGENDA HIDUP, ASIAN HEROES,

dan berbagai julukan yang disematkan pada pundaknya.

Ia banyak memotret kehidupan sosial-budaya dari dulu hingga sekarang.


Banyak lagunya juga sarat kritik atas perilaku sekelompok orang,

empati bagi kelompok marginal, atau bencana besar yang melanda Indonesia.

Lagu-lagunya juga  menginspirasi musisi maupun rakyat biasa,

lagu-lagunya sudah menelorkan banyak sarjana yang menjadikan bahan untuk skripsinya,

sudah banyak buku dan tulisan tentang Iwan Fals di sini,

ia benar-benar punya karisma yang cukup besar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirSFgnLvpzLBXVgjLu1w05VGkCTd3Q9070TMpxwvFMV9_6yEFwIaK0_I91bJa8arIKUOoe4JOtJ5jf2zTjj23YgmS9Zd_207GKODP061PuQRZQh8sYvq7WfBR10kZJsPNzj_Q0-9y5N6PU/s1600/joko-widodo.jpg



Sementara Jokowi yang Walikota Solo dan kini dicalonkan jadi Gubernur DKI Jakarta,

saya kira mempunyai kesamaan dalam hal dipuja oleh kaum "akar rumput" atau rakyat jelata,

dicalonkan oleh PDIP yang sering menggunakan jargon partainya WONG CILIK,

sama-sama laris menjadi berita di media cetak maupun elektronik,

menjadi trending topic di berbagai jejaring sosial karena KESEDERHANAANNYA.


Iwan Fals sudah banyak membuat lagu yang mengangkat tema tokoh-tokoh

di bumi Indonesia ini, misalnya :

- Bung Hatta.

- Guru Umar Bakrie.

- Willy.

- Lagu Buat Penyaksi.

- Jendral Tua

- Malahayati.

- Dan lain sebagainya.


Walau dalam profesi yang berbeda,

Jokowi dan Iwan Fals mempunyai bukti kuat yang tercatat dalam sejarah

akan daya imajinasi dan kreativitas dalam melakukan tugasnya masing-masing.

Walau hidup dalam budaya yang terlalu banyak UNGGAH-UNGGUH

dan sepak terjang EUFIMISTIS, namun mereka sudah berbuat dengan nyata.


Memang mengubah negeri ini tidak bisa dilakukan hanya dengan syair lagu dan nyanyian,

tidak bisa dilakukan hanya dengan jabatan yang dibatasi waktu,

apalagi negeri yang diibaratkan banyak mengidap KETULIAN DAN KEBUTAAN di segala penjuru,

toh masih ada manusia-manusia langka PECINTA KEBIJAKSANAAN (lover of wisdom)

yang siap bekerja dan menyuarakan KEBENARAN dan MEMERANGI KEBATILAN,

kalau perlu menerjang apa saja yang menjadi rintangannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANc1GnN-dTMM36U9tOVqwrMgtVLVY_mvewU7eeX-bAZrxAKJw3zj31Z7cHuf7cdZodnY2Df6avlEry5jhfO0B-4MPM1IYWCJJ880urJKCKo2Qnc1cR-VmNvSFbDy1acjczmAuoLRZC0EM/s1600/i.jpg



Lagu dari Iwan Fals yang berjudul Celoteh Camar Tolol Dan Cemar

yang menceritakan tragedi tenggelamnnya Kapal Motor Tampomas 2

pada 27 Januari 1981 di sekitar kepulauan Masalembo ini,

bila liriknya diganti oleh Tante Paku

akan sangat asyik buat dinyanyikan menyambut Kampanye Jokowi - Ahok

dalam perhelatan pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini.


Inilah lirik asli sebelum dirombak :
Celoteh Camar Tolol Dan CemarApi menjalar dari sebuah kapal

Jerit ketakutan

Keras melebihi gemuruh gelombang

Yang datang Sejuta lumba lumba mengawasi cemas

Risau camar membawa kabar

Tampomas terbakar

Risau camar memberi salam

Tampomas Dua tenggelam Asap kematian

Dan bau daging terbakar

Terus menggelepar dalam ingatan Hatiku rasa

Bukan takdir tuhan

Karena aku yakin itu tak mungkin Korbankan ratusan jiwa

Mereka yang belum tentu berdosa

Korbankan ratusan jiwa

Demi peringatan manusia Korbankan ratusan jiwa

Mereka yang belum tentu berdosa

Korbankan ratusan jiwa

Demi peringatan manusia Bukan bukan itu

Aku rasa kita pun tahu

Petaka terjadi

Karena salah kita sendiri Datangnya pertolongan

Yang sangat diharapkan

Bagai rindukan bulan

Lamban engkau pahlawan

Celoteh sang camar Bermacam alasan

Tak mau kami dengar

Di pelupuk mata hanya terlihat

Jilat api dan jerit penumpang kapal Tampomas sebuah kapal bekas

Tampomas terbakar di laut lepas

Tampomas tuh penumpang terjun bebas

Tampomas beli lewat jalur culas

Tampomas hati siapa yang tak panas

Tampomas kasus ini wajib tuntas

Tampomas koran koran seperti amblas

Tampomas pahlawanmu kurang tangkas

Tampomas cukup tamat bilang naas


Dan di bawah ini liriknya sudah digubah oleh Tante Paku tanpa seizin Iwan Fals

eh siapa tahu beliau sanggup menyanyikannya, pasti akan ngakak deh!

Jokowi-Ahok for Jakarta Baru

Jokowi datang dari sebuah kota

Jerit ketakutan

Keras melebihi gemuruh gelombang

Yang datangSejuta orang-orang mengawasi cemas

Risau rakyat membawa kabar

Jakarta terbakar

Risau rakyat memberi salam

Jokowi selamat datangAsap kebingungan

Dan bau kemunafikan

Terus menggelepar dalam ingatanHatiku rasa

Bukan takdir dukun

Karena aku yakin itu tak mungkinKorbankan semua rasa

Mereka yang belum tentu biasa

Korbankan gundah gulana

Demi memilih Gubernur JakartaKorbankan semua rasa

Mereka yang belum tentu biasa

Tinggalkan semua curiga

Demi memilih Gubernur JakartaBukan bukan itu

Aku rasa kita pun tahu

Petaka terjadi

Karena salah kita sendiriDatangnya seorang pemimpin

Yang sangat diharapkan

Bagai rindukan bulan

Sebagai calon pahlawan

Celoteh rakyat hingarBermacam alasan

Tak mau kami dengar

Di pelupuk mata hanya terlihat

Jokowi dan Ahok membenahi Jakarta Jokowi Walikota dari Solo

Jokowi dicalonkan oleh partai

Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta

Jokowi menghindari jalur culas

Jokowi rakyat mana yang tak bangga

Jokowi jujur dan rendah hati

Jokowi koran-koran beritakan dia

Jokowi siap bekerja dengan tangkas

Jokowi pilih dia jangan lupa

Jokowi...Jokowi...Jokowi.....iiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaa........